Jumat, 04 Desember 2015

Cara Membuka Poker Online Indonesia BRI



Jika Jadi Ketum Lagi, Ferry Jamin Gaji Pemain Persija Tidak Akan Telat
Ferry Paulus dipastikan bakal melenggang mudah dalam bursa pemilihan calon Presiden Persija Jakarta periode 2015-2019. Dia satu-satunya yang dinyatakan lolos dari tahap verifikasi setelah mendapat 30 dukungan dari klub internal Persija.

Sejak pendaftaran Ketum Persija dibuka 20 sampai 27 November lalu, hanya dua calon yang mengembalikan formulir pendaftaran yakni Dede Sulaiman dan Ferry Paulus. Menariknya, dari formulir yang mereka kembalikan, salah satu calon, yakni Ferry Paulus, mendapat mayoritas dukungan dari internal klub. Dengan demikian, Dede sudah pasti batal melenggang ke kursi nomor 1 klub ibukota tersebut.

Ya kalau melihat calon yang ada, memang hampir dipastikan (saya) melenggang ya. Saya juga terkejut ternyata tingkat kepercayaan klub-klub internal (kepada saya ) betul-betul tinggi. Saya mendapat 30 dukungan dari klub internal Persija, ungkap Ferry.

Soal tunggakan gaji yang dalam beberapa waktu terakhir jadi masalah besar buat Persija, Ferry menjamin hal itu tak akan terjadi lagi jika periode ke depan ia terpilih.

Dengan adanya satu kebijakan dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang dilakukan beberapa waktu lalu, yang salah satunya adalah akan dibuatkan satu standarisasi dari PT Liga seperti ‎mengedepankan financial fairplay dan salary cap, saya pikir itu pintu masuk yang bagus. Artinya ada kebijakan seberapa besar revenue yang didapat oleh klub, sebesar itulah pengeluaran yang harus dibelanjakan klub, kata dia.

Karena kalau mau dilihat, hampir semua klub itu jika masa kompetisinya habis selalu menyisakan utang. Bukan hanya Persija, tapi mayoritas klub. Itu artinya apa, finansial fairplay-nya tidak berjalan bagus. Jadi dengan kebijakan baru yang dibuat PT Liga tidak ada lagi kesulitan-kesulitan finansial bagi klub, tambahnya.

Justru yang sekarang yang menjadi masalah adalah antara klub satu dengan yang lain ini kan rebutan pemain. Itu karena salary cap tak tercipta, kasarnya over pay. Selain itu, revenue yang didapat dari komersialisasi dari tv rate itu minim sekali. Sangat enggak fair Persija mendapatkan subsidi atau tv rate yang sama dengan klub yang enggak pernah ada siaran langsungnya sama sekali. Kan itu yang harus ada perbaikan di operator sendiri, dalam hal ini PT Liga.

Berbeda dengan masalah finansial yang terkesan menyalahkan operator, untuk urusan prestasi Ferry mengakui Persija minim prestasi selama era kepemimpinannya. Meski ia sudah melakukan sejumlah perubahan seperti perbaikan untuk wasit, pelatih, maupun grass road kompetisi.


Di era kepemimpinan saya, Persija memang minim prestasi, tapi Persija itu sudah sejak 2001 tidak juara. Artinya ini memang merupakan cita-cita kita semua. Bukan hanya The Jakmania atau masyarakat Jakarta yang mungkin berharap bisa berprestasi, tapi kami bisa kali lipat mempunyai ambisi itu. Tentu ke depan ada perbaikan tapi saya juga tidak bisa berandai-andai, apalagi soal pemain. Yang pasti yang terbaik yang dipertahankan, pungkasnya.

Untuk mengetahui lebih banyak klik disini